Mata Najwa, Anies Baswedan Bongkar 4 Partai Awal yang Ingin Mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024

· 6 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Anies Baswedan

Mata Najwa, Anies Baswedan Bongkar 4 Partai Awal yang Ingin Mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024

Di Mata Najwa, Anies Baswedan blak-blakan soal drama Pilkada 2024 hingga dirinya batal maju sebagai calon kepala daerah.

Ya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membongkar jika ada 4 partai politik yang ingin mengusungnya maju di Pilkada Jakarta 2024.

Empat partai politik yang disebut Anies Baswedan kepada Najwa Shihab yaitu Partai Nasdem, partai PKB, PKS dan PDI Perjuangan

Hal itu diungkap Anies Baswedan saat menjadi narasumber di studio Mata Najwa, seperti duuitip dari akun youtube Najwa Shihab, Minggu (1/9).

Sebelumnya, diketahui bahwa Anies akan menjadi calon gubernur di Pilgub DKI Jakarta akan diusung oleh PDI Perjuangan.

Isu tersebut muncul setelah partai awalnya yang menyatakan dukungan telah beralih ke pasangan lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM). KIM kini menjadi KIM Plus.

Pada sesi wawancara tersebut Najwa Shihab sebagai moderator memberikan pengantar tentang ramainya perbincangan nama Anies Baswedan.

Najwa menyampaikan "Saya mau langsung to the point, anda (Anies Baswedan) disebut belakangan ini ramai karena dua hal, yang pertama ramai disebut akan maju lagi di Jakarta lewat PDI Perjuangan, kemudian tidak jadi."

"Dan disebut akan maju ke Jawa Barat juga oleh partai yang sama, tapi kemudian tidak berlanjut," ucap Najwa.

"Saya mau tahu apa yang terjadi sampai gagal dua kali," tanya Najwa Shihab dilansir, Minggu (1/9).

Anies Baswedan menjawab pertanyaan itu dengan menyebutkan bahwa ada 4 partai politik yang mengusulkannya untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

"Sebetulnya yang mengajukan saya menjadi calon gubernur di Jakarta itu ada empat partai, Partai Nasdem, partai PKB, PKS dan PDI Perjuangan. Dan itu diusulkan oleh DPW DPD kepada DPP-nya, prosesnya berjalan," jawab Anies.

Anies kemudian menyebutkan bahwa proses politik yang sekarang ini dalam suasana yang normal.

Namun ditengah proses politik itu, Anies menyebutkan tiga dari empat partai tersebut bergabung dengan KIM.

"Kemudian Partai Nasdem, PKB, dan PKS bergabung ke dalam KIM. Sehingga tidak lagi mengusung Anies di Jakarta, tapi mengikuti garis kebijakan di KIM," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pengusungan namanya menjadi calon gubernur telah final di tingkat DP.

"Kalau di tingkat DPW-nya sudah semua," ungkapnya.

Bukan dari Saya

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi kabar terkait beredarnya surat edaran untuk pendaftaran, QR Code, bahkan nomor rekening yang mengkoordinir pembentukan ormas atau partai.

Seperti diketahui Anies Baswedan dalam unggahannya pada Jumat (30/8) menyebut dirinya kemungkinan akan membentuk ormas atau partai baru jika itu diperlukan.

“Ini singkat aja ya, beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR Code, ada nomor rekening, ada yang diminta menyumbang, mendaftar, ada terkait partai dan ormas,” ucap Anies dalam unggahan terbarunya, Sabtu (31/8).

Anies menegaskan semua edaran tersebut bukan berasal dari pihaknya.

Dia pun meminta masyarakat agar waspada meskipun dirinya tetap mengapresiasi antusiasme masyarakat menyambut gagasannya membentuk ormas dan partai baru. 

“Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya, kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,” tegasnya.

“Kami paham antusias itu luar biasa besar tapi harap hati-hati dan kritis karena sampai hari ini, Sabtu 30 Agustus 2024 belum ada formulir dan edaran apapun,” tandasnya.

Bentuk Ormas

Sebelumnya Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan agar membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.

Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tidak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar beresiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8).

Mantan menteri pendidikan ini juga mengatakan jika banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.

Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.

"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan. Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.

Untuk itu, Anies menyebut kemungkinan terbentuknya partai baru akan terealisasi dengan melihat banyaknya semangat untuk memulihkan demokrasi di Indonesia.

"Kita lihat sama sama ke depan semoga tdk terlalu lama lagii kita bisa mewujudkan langkah langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara yabg lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," tuturnya.

Seperti diketahui, nama Anies Baswedan kerap terdengar dan digadang-gadang akan maju dalam Pilkada 2024.

Pertama, Anies disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jakarta dengan didampingi oleh Rano Karno sebagai wakilnya dengan diusung oleh PDI Perjuangan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengatur ambang batas syarat pencalonan Pilkada. 

Namun, hal ini tidak terwujud karena PDI Perjuangan akhirnya memilih Pramono Anung sebagai Bacagub Jakarta.

Setelahnya, nama Anies kembali terdengar akan dicalonkan untuk Pilgub Jawa Barat dari PDI Perjuangan.

Tetapi, Anies memutuskan untuk tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ada aspirasi masyarakat di Jawa Barat yang menginginkannya maju menjadi pimpinan di Jawa Barat.






















Logo
Copyright © 2024 Satu Berita. All rights reserved.