Elon Musk dikabarkan tengah mempertimbangkan membentuk partai politik baru, setelah berseteru secara terbuka dengan mantan Presiden Donald Trump. Musk menyatakan ketidakpuasannya terhadap sistem dua partai di AS dan menyuarakan perlunya reformasi demokrasi berbasis teknologi.
Salah satu gagasannya yang paling kontroversial adalah sistem voting digital, bahkan menyebut kemungkinan voting dilakukan lewat platform X (sebelumnya Twitter), yang ia miliki. Meski belum resmi diumumkan, wacana ini memicu perdebatan di kalangan publik dan pakar, terutama soal keamanan dan legalitas.
Perseteruan dengan Trump makin terbuka, dengan saling sindir di media sosial. Pengamat menilai, jika Musk benar-benar maju lewat partai baru, peta politik AS bisa berubah drastis — meski sejauh ini semua masih spekulatif.