Kabar penuh sukacita datang dari Vatikan! Kamis malam waktu Indonesia, tepat pukul 23.15 WIB, asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina — tanda yang telah dinantikan oleh jutaan umat Katolik di seluruh dunia: kita resmi memiliki Paus baru!
Momen bersejarah ini menandai berakhirnya konklaf tahun 2025, sebuah proses pemilihan yang dijalankan secara sakral oleh para kardinal Gereja Katolik setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu. Dentang lonceng dari Basilika Santo Petrus segera menyusul, menggetarkan hati dan menambah kegembiraan seluruh umat yang memadati halaman basilika, dan juga mereka yang menyaksikan lewat layar dari berbagai penjuru dunia.
Sorak sorai dan air mata haru membaur di antara umat, menyambut tanda surgawi itu—asap putih—yang mengisyaratkan bahwa dunia kini memiliki pemimpin rohani baru, Paus penerus Takhta Santo Petrus.
Dalam waktu dekat, para kardinal akan memperkenalkan Paus baru dari balkon utama Basilika dengan pengumuman legendaris yang telah dinanti: “Habemus Papam!” — “Kita memiliki Paus!” Paus yang baru akan tampil untuk pertama kalinya ke hadapan umat, memberkati dunia, dan memulai babak baru dalam perjalanan panjang Gereja Katolik.
Setelah hari-hari penuh doa dan penantian, dunia Katolik kini bersatu dalam suka cita dan harapan. Siapa pun sosok yang terpilih, ia akan memikul amanah besar: menjadi gembala bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh penjuru dunia, serta menjadi suara kasih, keadilan, dan perdamaian di tengah dunia yang terus berubah.
Selamat datang, Paus baru! Doa kami menyertaimu dalam setiap langkah dan panggilan ilahi yang kini kau emban.