Sebuah kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, pada Selasa malam (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, termasuk petugas Jasa Marga yang sedang bertugas.
Kecelakaan beruntun ini melibatkan satu truk pengangkut galon air mineral dan lima kendaraan mini bus. Menurut informasi yang dihimpun dari petugas lapangan, diduga truk mengalami masalah pada sistem pengeremannya, sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan saat mendekati GT Ciawi 2. Truk tersebut akhirnya menabrak lima kendaraan yang ada di depannya, menyebabkan kekacauan di lokasi.
Akibat kecelakaan ini, kondisi lalu lintas sempat terhambat. Tiga gardu tol di Ciawi 2 mengalami kerusakan parah, dan dua kendaraan jenis Avanza serta satu truk dilaporkan terbakar. Selain itu, dua kendaraan Avanza dan satu kendaraan Innova mengalami kerusakan berat. Peristiwa ini juga menyebabkan petugas Customer Service Jasa Marga yang tengah bertugas menjadi salah satu korban.
"Seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," jelas Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division.
Lalu lintas menuju GT Ciawi 2 sempat dialihkan sementara ke GT Bogor selama proses pengamanan dan evakuasi berlangsung. Sejak pukul 02.00 WIB, dua gardu tol telah dibuka kembali untuk melayani kendaraan, dan pada pukul 05.15 WIB, satu Gardu Tol Otomatis (GTO) serta dua Gardu Tol Multi telah kembali beroperasi. Untuk mengatasi kepadatan dan meningkatkan kapasitas transaksi, petugas juga mengaktifkan mobile reader.
Pihak Jasa Marga segera menyerahkan kasus ini kepada Kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini mengingatkan pentingnya kehati-hatian di jalan raya, terutama di jalan tol, yang kerap menjadi jalur dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi semua pengemudi untuk selalu memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berkendara, terutama pada malam hari saat visibilitas terbatas dan kondisi jalan yang licin.