Di sebuah negeri di timur Indonesia, terdapat seorang pemimpin visioner yang percaya bahwa pelayanan publik terbaik hanya bisa dilakukan... dari ketinggian 40.000 kaki. Ia bukan sembarang gubernur—ia adalah Gubernur supra-manusia yang paham bahwa jalan darat penuh lubang, sedangkan langit masih luas.
Dengan dana operasional senilai Rp1,2 triliun, yang bagi rakyat mungkin bisa membangun rumah sakit, sekolah, atau setidaknya jalan desa, beliau memilih sesuatu yang lebih luhur: jet pribadi. Karena ya, kenapa naik pesawat komersil kalau bisa duduk di kursi kulit empuk sambil menyeruput kopi luwak di awan?
Penerbangan Tanpa Lelah Demi Rakyat
Sumber dekat menyebutkan, jet itu bukan untuk gaya-gayaan. Oh tentu tidak! Itu semata demi efisiensi. Bayangkan jika beliau harus meninjau proyek infrastruktur di pedalaman. Apa harus naik mobil berjam-jam? Terlalu membuang waktu! Dengan jet pribadi, beliau bisa terbang rendah sambil melambai ke rakyat dari atas pohon sagu.
Itulah yang disebut blusukan versi elit.
KPK dan Kekuatan Imajinasi
KPK, tentu saja, mencium aroma langit yang aneh. Investigasi pun dimulai. Tapi rupanya, dana tersebut diatur lewat Pergub—Peraturan Gubernur yang fungsinya kini tampaknya bukan sekadar aturan, tapi semacam mantra hukum: "asal di-Pergub-kan, semua sah!"
Bayangkan bila semua kepala daerah mengikuti jejak ini. Dana operasional bisa disulap menjadi Dana Operasional Jetstream. Bahkan nanti mungkin ada "Dana Operasional Lamborghini untuk Inspeksi Jalan Provinsi."
Rakyat? Mereka Juga Terbang… Tapi Mimpi
Sementara pemimpin mengudara, rakyat tetap mengayuh hidup di atas tanah. Harga beras naik, akses kesehatan sulit, listrik nyala-mati. Tapi siapa peduli, asal pemimpinnya punya gaya seperti selebritas internasional. Bukankah kemajuan daerah bisa diukur dari kecepatan pesawat gubernurnya?
Penutup: Langit Adalah Batasnya (Asalkan Dana Operasional Cukup)
Dalam dunia di mana uang negara bisa jadi tiket kelas satu, kita belajar satu hal penting: untuk terbang tinggi, tak perlu sayap. Cukup jadi pejabat dan kuasai anggaran.
Selamat datang di Republik Imaginaria. Di mana logika tertinggal, tapi jet pribadi terbang tinggi.