Mahasiswa Gelar Aksi "Indonesia Gelap" di Jakarta, Soroti Kebijakan Pemerintah

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Demo Mahasiswa Indonesia Gelap Bubarkan Diri dari Patung Kuda

Senin malam (17/2/2025), sekitar pukul 20.30 WIB, mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, mulai membubarkan diri. Demonstrasi ini telah berlangsung sejak sore hari dengan massa yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Mereka turun ke jalan untuk menyuarakan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang mereka anggap merugikan rakyat.

Para demonstran terlihat berjalan kaki menuju Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin. Suasana di lokasi tampak lebih tenang menjelang malam, meski sebelumnya aksi massa sempat memblokir beberapa ruas jalan utama di sekitarnya. Petugas kebersihan yang sudah berada di lokasi segera mengambil alih dengan membersihkan sampah sisa aksi, seperti sisa makanan dan poster-poster yang tertinggal di sepanjang jalan.

Aksi ini menuntut pemerintah untuk meninjau kembali beberapa kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada kepentingan publik, terutama soal efisiensi anggaran yang diusung dalam program makan bergizi gratis (MBG) dan pemangkasan anggaran lainnya. Demonstrasi ini juga menyoroti kebijakan terkait RUU Minerba yang disebut dapat merusak independensi akademik, serta pengelolaan anggaran pendidikan yang dinilai tidak tepat sasaran.

Ada lima poin tuntutan utama yang disampaikan oleh para mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut, yakni:

Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap merugikan rakyat dengan adanya pemangkasan anggaran yang tidak adil.

Pencabutan pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi terlibat dalam pengelolaan tambang, yang dikhawatirkan akan mengancam kebebasan akademik.

Pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh, tanpa adanya hambatan birokratis atau pemotongan yang merugikan.

Evaluasi terhadap program MBG yang dinilai tidak efisien, serta pengeluarkan program tersebut dari anggaran pendidikan.

Pemberhentian kebijakan publik yang tidak didasarkan pada riset ilmiah dan tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Aksi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai kurang mengutamakan kepentingan rakyat dan pendidikan. Meskipun aksi berlangsung damai, sejumlah pihak berharap agar tuntutan yang disampaikan dapat didengarkan dan diperhatikan oleh pemerintah guna terciptanya kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat luas.

Sementara itu, pihak berwenang masih menutup sementara Jalan Medan Merdeka Barat sebagai bagian dari pengamanan dan penataan setelah aksi massa tersebut. Demonstrasi semacam ini menambah catatan panjang keterlibatan mahasiswa dalam mengkritik kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan transparansi dan akuntabilitas anggaran publik.

Logo
Copyright © 2025 Satu Berita. All rights reserved.