PDIP tak tinggal diam meski upaya hukum yang ditempuh Sekjen mereka, Hasto Kristiyanto, untuk menggugat praperadilan ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, menegaskan bahwa perjuangan hukum Hasto belum selesai, dan mereka akan terus melangkah ke tahap berikutnya.
Dalam keterangan resminya, Ronny menjelaskan bahwa meski hakim menolak permohonan praperadilan Hasto, itu bukan berarti substansi permohonan mereka ditolak. "Putusan ini hanya soal administrasi, bukan inti dari perkara. Kami hormati tafsir hakim, tapi kami tegaskan ini belum selesai," ujar Ronny dengan penuh keyakinan.
Praperadilan Ditolak, PDIP Pertanyakan Alasan Hakim
Putusan hakim yang menolak praperadilan Hasto disebabkan oleh penggabungan dua Surat Perintah Penyidikan (sprindik) yang terkait dengan kasus suap dan Obstruction of Justice (OJ). Menurut PDIP, hal ini bukan masalah besar karena objek kasusnya tetap sama: Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. "Kami tidak melihat masalah dengan penggabungan ini karena obyeknya tetap satu, tersangkanya juga satu," kata Ronny.
Ronny juga menyoroti bahwa hakim belum mengacu pada inti permasalahan, yaitu penetapan tersangka terhadap Hasto. Bagi PDIP, keputusan hakim yang berfokus pada aspek administratif tersebut seolah belum menyentuh substansi yang mereka ajukan dalam praperadilan.
Langkah Hukum PDIP Belum Berakhir
Meskipun permohonan praperadilan ditolak, PDIP tidak menyerah begitu saja. Tim hukum partai, menurut Ronny, akan segera mengevaluasi apakah akan mengajukan praperadilan baru berdasarkan keputusan hakim yang baru saja keluar. "Kami akan segera mengambil langkah hukum berikutnya," ujar Ronny tegas.
Langkah PDIP ini menandakan bahwa mereka masih bertekad untuk memperjuangkan hak-hak hukum Hasto Kristiyanto. Publik pun akan terus memantau perkembangan selanjutnya dalam proses hukum yang semakin memanas ini, yang tak hanya melibatkan partai besar, tetapi juga mengguncang dunia politik Indonesia.
Apakah PDIP akan berhasil mengajukan praperadilan baru? Ataukah jalan hukum Hasto akan semakin berliku? Semua akan terungkap dalam proses hukum yang masih panjang ini.
