Japan Airlines (JAL) secara terbuka menyampaikan permintaan maaf setelah insiden pilot mabuk menyebabkan delay atau keterlambatan tiga penerbangan pada 28 Agustus 2025. Presiden JAL Mitsuko Tottori menyampaikan penyesalan mendalam dalam konferensi pers pada Rabu (11/9/2025). "Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius karena insiden ini terjadi meskipun langkah-langkah pencegahan sudah diberlakukan sejak Desember lalu," kata Tottori.
Peristiwa bermula ketika seorang pilot JAL meminum alkohol berlebihan saat berada di Hawaii, Amerika Serikat (AS), sehingga tidak bisa mengoperasikan penerbangan ke Nagoya, Jepang, keesokan harinya. Akibatnya, tiga penerbangan tertunda, termasuk satu penerbangan yang mundur hingga 18 jam, sebagaimana dilansir AFP.