Situasi Memanas! Suara tembakan menggema di langit Sugapa, Intan Jaya. Dua prajurit TNI dari Satgas Rajawali tumbang diterjang peluru panas dalam kontak senjata brutal melawan kelompok separatis OPM!
🚨 Drama Mencekam di Tengah Kabut Pegunungan Papua
Sekitar pukul pagi hari, suasana di Distrik Sugapa berubah menjadi medan tempur mendadak. Ledakan suara senjata menggema, menandai pecahnya bentrokan sengit antara TNI dan kelompok bersenjata OPM.
Dua prajurit TNI—Prada A dan Serda KT—menjadi korban dalam aksi heroik mempertahankan wilayah dari gangguan separatis. Prada A tertembak di bahu/punggung, sementara Serda KT terkena pantulan proyektil di lengan. Keduanya masih dalam kondisi sadar, namun luka mereka cukup serius.
🚁 Aksi Evakuasi Kilat: Helikopter Dikerahkan!
Tanpa menunggu lama, helikopter militer dikerahkan untuk mengevakuasi kedua prajurit dari lokasi penuh risiko menuju fasilitas medis di Mimika. Aksi cepat ini menjadi sorotan, mengingat medan Papua yang ekstrem dan kondisi keamanan yang tidak menentu.
🔥 Tensi Memuncak, OPM Kembali Berulah?
Baku tembak ini menambah daftar panjang ketegangan yang belum usai di wilayah Papua. Hanya berselang minggu dari operasi besar TNI-Polri yang menewaskan 21 anggota separatis, kelompok bersenjata ini kembali menunjukkan kekuatan.
Apakah ini balasan? Atau hanya bagian dari eskalasi yang lebih luas?
📣 Netizen dan Pengamat: “Papua Butuh Solusi, Bukan Peluru!”
Peristiwa ini langsung memicu reaksi keras di media sosial dan komentar publik. Banyak yang memuji keberanian prajurit, tapi tak sedikit pula yang mempertanyakan sampai kapan konflik bersenjata ini akan terus berlangsung.
🛑 Akankah Konflik Ini Berakhir?
Pertanyaannya kini: apakah peristiwa ini akan memicu balasan lebih besar dari pihak militer? Ataukah ini saatnya membuka kembali jalur damai?
Untuk saat ini, satu hal yang pasti: Sugapa kembali merah, dan para pahlawan kita kembali terluka dalam sunyi.