Dalam kurun empat hari, dua penerbangan haji milik Saudia Airlines mendapat ancaman bom, termasuk SV5688 rute Muscat–Surabaya yang terpaksa mendarat darurat di Medan (21 Juni 2025). Sebelumnya, SV5276 dari Jeddah ke Jakarta juga mengalami insiden serupa.
Meski ancaman terbukti palsu, dampaknya nyata: evakuasi ratusan jemaah, penundaan jadwal, hingga meningkatnya kecemasan publik. Pelaku belum teridentifikasi—diduga menggunakan jalur anonim digital.
Penerbangan haji kini tak hanya menghadapi tantangan logistik dan spiritual, tapi juga ujian baru: teror digital yang tak kasat mata namun mampu mengguncang sistem penerbangan global.