Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan, negaranya memiliki sekitar 5.000 rudal darat-ke-udara portabel buatan Rusia untuk memperkuat pertahanan. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Sabtu (25/10/2025), Maduro mengungkapkan bahwa sistem persenjataan ini bagian kesiapsiagaan militer nasional terhadap potensi ancaman eksternal, termasuk kehadiran militer Amerika Serikat di wilayah Karibia. “Kami memiliki tidak kurang dari 5.000 rudal Igla-S di posisi pertahanan udara strategis demi menjamin perdamaian,” kata Maduro dalam upacara militer yang dihadiri para petinggi angkatan bersenjata Venezuela, dikutip dari kantor berita AFP.
Igla-S adalah rudal jarak pendek yang dirancang untuk menghancurkan pesawat terbang rendah. Senjata ini pernah digunakan dalam latihan militer sebagai respons kehadiran militer AS di Karibia.








