BLITAR — Cinta memang buta. Bahkan, saking butanya, seorang warga Blitar memutuskan untuk memelihara seekor buaya Papua sejak bayi. "Lucu banget, mirip boneka!" katanya dulu. Kini, buaya itu sudah tumbuh menjadi monster sepanjang 3 meter, dan kisah manis itu berubah menjadi... horor dokumenter ala Animal Planet.
Dari Peliharaan Lucu ke Ancaman Serius
Awalnya, buaya tersebut diberi nama manja: Bubu. Lucu, kan? Tapi kini warga menyarankan untuk mengganti namanya jadi Bubrah (bahasa Jawa: rusak berantakan) karena tiap hari pemiliknya bangun dengan was-was—bukan karena tagihan listrik, tapi karena takut dicaplok saat ambil air minum tengah malam.
"Dia dulu cuma segede remote TV, sekarang segede motor matic!" ujar sang pemilik, sambil memegang sandal sebagai bentuk pertahanan diri. Spoiler: sandal itu tidak akan membantu jika Bubu lapar.
KTP Blitar, Tapi Jiwa Papua
Buaya ini mungkin tinggal di Blitar, tapi hatinya tetap liar seperti rawa-rawa Papua. Meskipun diberi makan rutin, diberi nama lucu, dan diajak ngobrol pakai bahasa Jawa halus, naluri liarnya tetap tak bisa ditidurkan. Dan kini, para tetangga mulai melakukan “evakuasi strategis” alias pindah rumah diam-diam.
Warga: "Kami Sayang Satwa, Tapi Kami Juga Sayang Nyawa"
Pihak berwenang kini sedang mencari solusi. Ada yang menyarankan memindahkan Bubu ke penangkaran, ada juga yang bilang "lebih baik pindahkan saja pemiliknya." Yang jelas, warga mulai merasa mereka tinggal di film Jurassic Park versi hemat, lengkap dengan suara reptil mendesis di malam hari.