Seolah liburan adalah alasan sah untuk menanggalkan akal sehat, sekelompok wisatawan Indonesia kembali membuat nama harum Tanah Air tercoreng di luar negeri. Kali ini, aksi tak terpuji mereka terjadi di Thailand—tepatnya di Wat Paknam Phasi Charoen, salah satu kuil paling suci dan dihormati di Bangkok. Bukannya menunjukkan rasa hormat, para turis ini malah berjoget ria di depan patung Buddha setinggi 69 meter, tanpa sedikit pun kesadaran budaya.
Dalam video yang kini viral di media sosial, beberapa wanita terlihat mengenakan hijab sembari menari dengan ceria. Ironis, karena justru mereka datang dari latar belakang religius, namun gagal memahami konsep dasar dari menghormati tempat ibadah agama lain. Tampaknya, “joget demi konten” kini lebih penting daripada etika dan akal sehat.
Warganet Thailand tentu saja geram. Dan siapa yang bisa menyalahkan mereka? Bayangkan jika turis asing datang ke masjid Istiqlal lalu berjoget di depan mimbar, apakah kita akan menerimanya dengan tepuk tangan? Tentu tidak. Tapi entah kenapa, standar ini kerap tak berlaku bagi sebagian turis Indonesia ketika melancong ke luar negeri. Mereka datang, selfie, joget, lalu pulang—meninggalkan jejak rasa malu yang harus ditanggung oleh seluruh bangsa.
Peristiwa ini bukan yang pertama, dan tampaknya tidak akan jadi yang terakhir. Dari turis selfie di kuburan, hingga yang memetik bunga langka di taman nasional, seolah sebagian wisatawan kita belum paham bahwa “liburan” bukan berarti bebas dari norma.
Lebih menyedihkan lagi, tak sedikit komentar yang membela aksi ini dengan dalih “hanya joget kok”, atau “mereka nggak tahu.” Ketidaktahuan bukan alasan, apalagi di era internet di mana segala informasi bisa dicari dalam 30 detik. Ini bukan soal tidak tahu, tapi tidak mau tahu. Dan itu jauh lebih parah.
Sudah saatnya kita berhenti memaklumi kebodohan semacam ini. Mungkin perlu ada pelatihan singkat etika wisata sebelum paspor diberikan. Atau lebih ekstrim lagi, blacklist saja mereka yang mempermalukan bangsa di luar negeri. Toh, kalau jalan-jalan cuma untuk bikin konten norak yang menyinggung agama orang, lebih baik liburan di rumah sendiri—depan cermin, joget sesukanya, tanpa bikin malu siapa-siapa.