Michelle Halim Terseret Kasus Bullying dan Doxing, Netizen Bereaksi Keras

· 4 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Kronologi Selebgram Michelle Halim Diduga Doxing Anak di Bawah Umur

Selebgram Michelle Halim kembali menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam aksi bullying dan doxing terhadap anak di bawah umur. Peristiwa tersebut bermula dari sebuah pesan yang diterima oleh Michelle lewat Direct Message (DM) di Instagram, yang mengkritik komentarnya tentang fisik seseorang. Tak terima dengan kritik tersebut, Michelle malah membalas dengan cara yang mengejutkan.

Dalam balasan tersebut, Michelle Halim menyandingkan foto dirinya yang memperlihatkan bagian ketiaknya dengan potret seorang bocah yang diduga anak dari netizen yang mengkritiknya. Dengan caption yang terkesan sindiran, Michelle menulis, “By the way baru sadar, ternyata lebih putih ketek aku loh mba daripada anakmu. Just info saja. Maaf ya dek, ibu kamu duluan.”

Aksi ini langsung memicu kecaman dari banyak pihak, terutama karena foto anak yang terlibat tidak disensor dengan jelas, sehingga membuatnya bisa dikenali. Beberapa netizen menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk doxing, yakni penyebaran informasi pribadi seseorang tanpa izin. Salah satu kritik datang dari akun @saladinxix di platform X, yang menyebut tindakan Michelle sebagai hal yang tidak bisa dibenarkan.

"Ini orang kacau banget asli. Seorang anak kecil yang enggak tahu apa-apa dibully dan didoxing lewat story Instagram-nya,” kata akun tersebut. Tak hanya itu, akun tersebut juga menambahkan stiker pada unggahan tersebut untuk menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Michelle.

Namun, Michelle Halim tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya. Dalam klarifikasinya, dia mengaku bahwa foto yang dia unggah berasal dari akun Instagram milik ibu si anak, bukan hasil dari peretasan. “Untuk kalian yang berisik soal doxing, foto itu gue dapat dari sosmed ibunya yang cocot itu. Bukan gue ngehack. Jadi tidak ada doxing di sini karena gue hanya merepost apa yang sudah diunggahnya,” jelas Michelle.

Michelle juga menanggapi tudingan pelanggaran terhadap UU ITE dengan menyatakan bahwa apa yang dia lakukan tidak bisa dijerat hukum. “Kena UU ITE itu kalau menjelek-jelekkan orang. Kan gue tidak ada menghina dia. Hanya sekadar mereview jujur,” ujarnya sambil tertawa.

Meski Michelle menganggap tindakannya tidak melanggar hukum, banyak pihak yang merasa bahwa apa yang dilakukan oleh selebgram ini sudah sangat berlebihan dan tidak etis, terutama karena melibatkan seorang anak yang tidak bisa membela diri. Para ahli hukum pun berpendapat bahwa meski foto tersebut didapat dari media sosial pribadi, tetap ada batasan yang tidak boleh dilanggar dalam hal perlindungan terhadap privasi, apalagi melibatkan anak di bawah umur.

Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya etika dan tanggung jawab di media sosial. Selain menjadi sarana untuk berbagi informasi, media sosial juga menjadi tempat di mana banyak orang merasa bebas berkomentar tanpa memikirkan dampaknya. Kasus ini menunjukkan bahwa apa yang kita bagikan di dunia maya tidak selalu bisa dikendalikan, dan bisa berdampak pada orang lain, termasuk mereka yang tidak bersalah.

Tentu saja, insiden ini menambah daftar panjang kontroversi yang terjadi di dunia maya, di mana banyak orang yang merasa terjebak dalam suasana yang tidak aman dan penuh kebencian. Meskipun Michelle mungkin tidak merasa bersalah, tindakan semacam ini perlu dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Tanggapan dari pihak berwenang atau platform media sosial terkait masalah ini tentu akan sangat dinantikan oleh publik. Yang jelas, kejadian ini kembali menyoroti pentingnya kesadaran dalam bermedia sosial, terutama ketika berinteraksi dengan orang yang tidak kita kenal dan lebih-lebih saat melibatkan anak-anak yang seharusnya dilindungi dari hal-hal semacam ini.

Logo
Copyright © 2025 Satu Berita. All rights reserved.