Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta kini telah dipindahkan ke rumah aman setelah dinyatakan pulih secara fisik oleh dokter di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyampaikan bahwa anak berkonflik dengan hukum (ABH) saat ini berada di rumah aman untuk pemulihan kondisi psikologis.
“Secara medis kondisi ABH sudah pulih, tetapi secara psikis, dokter yang merawat harus berkoordinasi dengan penyidik, termasuk Bapas,” ujar Budi. Perawatan di rumah aman dilakukan hingga ABH dinyatakan layak diperiksa oleh penyidik. Polisi menargetkan pemeriksaan ABH bisa dilakukan pekan ini dengan persetujuan pihak berwenang, seperti KPAI, Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas Sosial, P3A, dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Selain ABH, dua pasien lain masih menjalani pemulihan fisik di rumah sakit. Ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat, sekitar pukul 12.15 WIB, saat siswa dan guru tengah melaksanakan shalat Jumat. Masjid berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading. Saksi melaporkan ledakan pertama terdengar saat khotbah, kemudian disusul ledakan kedua dari arah berbeda, yang mengakibatkan 96 orang luka-luka.
Penyelidikan awal mengungkap bahwa pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut yang sebelumnya dikabarkan mengalami perundungan, diduga menjadi salah satu latar belakang aksinya. Polisi juga menemukan benda menyerupai airsoft gun dan revolver di lokasi kejadian, namun keduanya dipastikan merupakan senjata mainan. Hingga kini, motif dan penyebab pasti ledakan SMAN 72 Jakarta masih dalam penyelidikan kepolisian.








