Kematian aktris muda Korea Selatan, Kim Sae Ron, pada usia 25 tahun, mengundang keprihatinan luas, tak hanya dari penggemar dan rekan sejawat, tetapi juga dari akademisi. Salah satunya adalah Profesor Na Jong Ho, seorang psikiater dari Universitas Yale, yang terkenal melalui penampilannya di acara You Quiz on the Block pada 2023. Profesor Na menyoroti perlakuan keras masyarakat terhadap individu yang jatuh, dan mengkritik sistem sosial yang tak memberi ruang bagi pemulihan, dengan menyamakan situasi ini dengan dunia Squid Game yang penuh dengan tekanan ekstrem.
Pada 17 Februari 2025, Profesor Na menyampaikan pemikirannya melalui akun Facebook-nya, “Mengemudi dalam keadaan mabuk adalah kesalahan yang serius. Namun, masyarakat yang langsung menyingkirkan orang-orang yang melakukan kesalahan tanpa memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki diri bukanlah masyarakat yang sehat. Cara kita membuang mereka yang jatuh atau tertinggal, lalu melanjutkan hidup seolah-olah tidak ada yang terjadi, membuat masyarakat ini terasa seperti sebuah Squid Game yang besar.”
Ia melanjutkan, “Kematian Kim Sae Ron sangat terasa seperti dia didorong ke jurang. Berita terakhir yang saya dengar tentangnya adalah bahwa dia terpaksa bekerja paruh waktu karena masalah keuangan. Saya juga ingat bagaimana kafe tempat dia bekerja dibanjiri komentar jahat. Berapa banyak lagi nyawa yang harus hilang sebelum kita berhenti memberikan rasa malu yang merusak tanpa memberi mereka kesempatan untuk bernapas? Sekarang adalah waktu yang tepat untuk berdialog dan merefleksikan diri sebagai masyarakat.”
Pernyataan ini membuka diskusi lebih lanjut tentang kerasnya standar sosial di Korea Selatan, terutama mengenai cara masyarakat menanggapi kesalahan pribadi dan kegagalan. Profesor Na menekankan bahwa kita seharusnya memberikan ruang untuk perbaikan dan kesempatan kedua, bukan menghukum secara destruktif tanpa memberi kesempatan untuk sembuh.
Kematian Kim Sae Ron bukan hanya kehilangan seorang aktris berbakat, tetapi juga mengundang refleksi mendalam tentang bagaimana kita harus lebih berempati terhadap mereka yang menghadapi kesulitan, dan bagaimana kita seharusnya memperlakukan individu yang terjatuh, agar mereka memiliki kesempatan untuk bangkit kembali.