Serangan Teroris di Pasar Natal Magdeburg Jerman

· 4 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
 pasar Natal di pusat Kota Magdeburg, Jerman

Seorang pria yang diduga berasal dari Arab Saudi, Talib A., pada Jumat (20/12/2024), mengendarai mobil sewaan dan menabrakkan kendaraan tersebut ke sekelompok orang di pasar Natal di pusat Kota Magdeburg, Jerman. Serangan yang sengaja dilakukan ini menewaskan lima orang, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun, dan lebih dari 200 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Gereja St. John, yang terletak hanya beberapa meter dari lokasi serangan, menjadi tempat pertemuan bagi para warga yang mencari kenyamanan setelah tragedi tersebut. Gereja ini, yang merupakan paroki tertua di kota tersebut dan pernah menjadi tempat berkhotbah Martin Luther 500 tahun lalu, kini tidak lagi digunakan untuk ibadah setelah dinyatakan tidak suci. Meskipun begitu, gereja itu kini menjadi pusat berkumpul bagi mereka yang berduka, dengan bunga dan lilin menghiasi pintu masuknya.

Jutta, seorang warga yang enggan menyebutkan namanya, mengungkapkan perasaannya setelah serangan tersebut. "Saya terkejut. Teror itu rasanya selalu ada secara abstrak, tapi sekarang terasa begitu nyata dan menyakitkan. Saya merasa sangat sedih dan tak berdaya," ujar Jutta, yang banyak temannya adalah dokter dan terlibat langsung membantu di lokasi kejadian.

Pasar Natal yang biasanya ramai kini tutup, dan kota yang memiliki populasi sekitar 240.000 orang ini terasa sangat sepi, seolah masih dalam keadaan terkejut. Polisi masih berjaga di sekitar lokasi, namun pusat perbelanjaan yang berada tak jauh dari pasar sudah kembali beroperasi. Meski begitu, suasana kota tetap terasa sunyi dan penuh duka.

Kunjungan para pejabat negara juga menjadi sorotan. Kanselir Jerman Olaf Scholz, didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dan pejabat lainnya, mengunjungi tempat kejadian pada Sabtu pagi. Mereka meletakkan bunga mawar putih di depan Gereja St. John sebagai tanda berkabung dan mengadakan momen hening untuk menghormati para korban. Meski begitu, beberapa warga memprotes kehadiran mereka, menilai bahwa kunjungan tersebut lebih kepada pencitraan menjelang pemilu Februari mendatang.

Dalam pidatonya, Scholz menyebut serangan itu sebagai "tindak kekerasan yang mengerikan dan gila" dan menyerukan solidaritas dari seluruh negara. "Kita harus bersatu dan saling mendukung. Kebersamaan akan mengalahkan kebencian," ujarnya, sambil menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan para korban dan keluarga yang terdampak tidak dibiarkan sendirian.

Mandy Bode, seorang warga yang sempat berada di pasar Natal sebelum serangan terjadi, mengungkapkan rasa terkejutnya. "Saya datang ke Gereja St. John untuk menunjukkan bahwa warga Magdeburg bersatu," ujarnya sambil menahan tangis. Ia juga mengkritik politisi yang hadir, menyebut bahwa tragedi ini adalah tanggung jawab mereka.

Di tengah suasana berduka, kelompok ekstremis sayap kanan juga muncul di depan gereja, meneriakkan seruan kebencian. Namun, warga seperti Jutta dan Mandy menanggapi dengan tegas dan mengusir mereka, memilih untuk berfokus pada rasa solidaritas dan kebersamaan. Malam itu, mereka dan warga lainnya berencana untuk menghadiri misa di Katedral Magdeburg untuk mengenang para korban serangan tersebut.

Logo
Copyright © 2025 Satu Berita. All rights reserved.